SW Pupuk ( Smart Waste) Sebuah upaya cerdik dalam pengolahan limbah ternak

SW Pupuk terbuat dari bahan dasar urine ( air seni) hewan pemakan daun-daunan ( herbivora) . Terdapat 2 hal penting: 1. Urine sudah melalui filterasi glomeruli ( penyaringan oleh ginjal) hewan, sehingga murni, alami dan mengandung bahan dasar pupuk ( Ureum/ Urea) yang dibutuhkan oleh tanaman 2. Urine bearasal dari hewan pemakan daun-daunan sehingga mengandung unsur yang terkait dengan tanaman. Orang mengatakan bahwa tanaman supaya subur mesti disiram air seni, hal ini ada benarnya, tapi juga ada salahnya. Benar karena dalam air seni terdapat bahan dasar pupuk ( ureum) maka air kencing juga disebut urine. Salahnya adalah urine dalam air kencing tidak dapat langsung digunakan oleh tanaman, tapi harus diurai dulu oleh mikroba. Untuk itulah harus dipertemukan antara sumber ureum ( urine) dengan mikroba pengurainya supaya dapat bermanfaat bagi tanaman, SW pupuk adalah hasil pertemuan urium dalam urine dengan mikroba pengurainya. kegunaan: 1. Mengembalikan dan memperbaiki struktur tanah dengan menambah populasi mikroba menguntungkan dan menciptakan lingkungan yang ideal bagi perkembangan mikroba tanah. 2. Meningkatkan kadar unsur tanah mikro maupun makro yang mutlak dibutuhkan oleh tanaman dan lingkungan pada umumnya. 3. Menyediakan Zat Perangsang Tumbuh ( ZPT) dari bahan organik dan dengan proses alami 4. Memperlancar proses metabolisme dan foto sintetis tanaman 5. Memacu proses Vegetatif tanaman dengan cara memacu pertumbuhan akar, batang dan daun. 6. Memacu proses Generatif tanaman dalam pembungaan, pematangan biji dan buah 7. Memperkuat kondisi tanaman agar daun bunga dan buah tidak mudah gugur 8. Melestarikan alam dengan menjaga kesuburan tanah secara alami sehingga dapat menghasilkan produk-produk pertanian yang alami. Komposisi kandungan: Nitrogen ( N) : 18.500 ppm, Phospor ( P) : 100 ppm, Kalium ( K) : 37.927, 64 ppm, Calcium ( Ca) : 866.49 ppm dan pH ( Keasaman) : 8.9 Hasil Penelitian lab. Terpadu IPB Bogor No. LT-405-0037, Lab. Mikrobiologi Fak. Pertanian UGM. Yogyakarta No. A/ 265/ LM/ ANLS/ 03/ 10.